AGENDA LALU
ALTERAKSI #1
6-8 Agustus 2018
kineforum, Jakarta
Acara perdana Alteraksi diadakan di KINEFORUM, bioskop alternatif di Jakarta yang menjadi tempat eksperimentasi cikal bakal program ini. Alteraksi #1 memutar tiga film adaptasi—dari dongeng, biografi, dan kejadian nyata—yang bisa memancing obrolan sekaligus menjadi basis semua aktivitas lanjutannya: Dialog, Lontar Suara, dan Tukar Pandang. Selama tiga hari, dengan lima slot pemutaran, film-film Alteraksi #1 ditonton oleh 99 penonton yang sebagian besar di antaranya terlibat dalam kegiatan interaktif setelah pemutaran.
Hidden Figures
Theodore Melfi, 2016, 127 menit
​
Selasa, 7 Agustus, 15:00
+ TUKAR PANDANG
​
Rabu, 8 Agustus, 19:00
+ LONTAR SUARA

6-8 Agustus 2018, di KINEFORUM, Jakarta.

Jadwal pemutaran + kegiatan per film.

Terimakasih kepada para mitra penyelenggara.

6-8 Agustus 2018, di KINEFORUM, Jakarta.
Paul Grimault, 1952, 81 menit
​
Senin, 6 Agustus, 13:00
+ DIALOG
(bersama Sekolah Kembang)
​
Rabu, 8 Agustus, 16:00
+ DIALOG
(bersama Akademi Samali)

Kegiatan Lontar Suara setelah pemutaran "The Flowers of War", Alteraksi #1, 6 Agustus 2018 | © Besiberani

Kegiatan Lontar Suara setelah pemutaran "The Flowers of War", Alteraksi #1, 6 Agustus 2018 | © Besiberani

Kegiatan Lontar Suara setelah pemutaran "The Flowers of War", Alteraksi #1, 6 Agustus 2018 | © Besiberani

Kegiatan Lontar Suara setelah pemutaran "The Flowers of War", Alteraksi #1, 6 Agustus 2018 | © Besiberani
Senin, 6 Agustus, 19:30
setelah pemutaran The Flowers of War
​
Siapa kawan—bukan keluarga atau pasangan—yang kamu inginkan menemanimu pada situasi gawat? Pertanyaan itu yang kami pikirkan setelah menonton The Flowers of War, yang kemudian kami jadikan pertanyaan Lontar Suara setelah pemutaran film itu. Jawaban penonton, yang disampaikan kepada penonton lain, secara umum terbagi dua. Mereka membutuhkan kawan yang humoris untuk menghibur atau yang bisa diandalkan untuk melindungi. Sebagian penonton justru tidak menyebut nama kawan yang bergaul setiap hari bersama mereka sebagai kawan yang mereka inginkan pada saat genting. Sebagian lain jadi ingin bertemu kembali dengan kawan yang diandalkan itu. Beberapa penonton bahkan terkejut melihat jawabannya sendiri.

Kegiatan Lontar Suara setelah pemutaran "Hidden Figures", Alteraksi #1, 8 Agustus 2018 | © Besiberani

Kegiatan Lontar Suara setelah pemutaran "Hidden Figures", Alteraksi #1, 8 Agustus 2018 | © Besiberani

Kegiatan Lontar Suara setelah pemutaran "Hidden Figures", Alteraksi #1, 8 Agustus 2018 | © Besiberani

Kegiatan Lontar Suara setelah pemutaran "Hidden Figures", Alteraksi #1, 8 Agustus 2018 | © Besiberani
Rabu, 8 Agustus, 21:00
setelah pemutaran Hidden Figures
​
Sesudah pemutaran film Hidden Figures, kami membagikan sebuah kartu berisi satu pertanyaan kepada setiap penonton. Pertanyaannya, yang terwujud dalam kartu sebagai sebuah pernyataan yang perlu diisi, adalah: “Habis nonton film ini, saya mau lebih ngotot untuk….” Pertanyaan ini muncul dari kegigihan karakter-karakter dalam Hidden Figures dalam mewujudkan keinginan mereka. Jawaban penonton yang disampaikan kepada penonton lain cukup beragam. Di antaranya: lebih ngotot menghargai perbedaan, mempertahankan sikap bila benar, ada yang ingin bikin karya yang lebih memiliki berdampak sosial, ada pula yang ingin mengetahui lebih jauh soal sejarah perjuangan orang kulit hitam di Amerika.

Pemutaran "The King and the Mockingbird" khusus untuk siswa Sekolah Kembang kelas 4 & 5, Alteraksi #1, 6 Agustus 2018 | © Besiberani

Pemutaran "The King and the Mockingbird" khusus untuk siswa Sekolah Kembang kelas 4 & 5, Alteraksi #1, 6 Agustus 2018 | © Besiberani

Pemutaran "The King and the Mockingbird" khusus untuk siswa Sekolah Kembang kelas 4 & 5, Alteraksi #1, 6 Agustus 2018 | © Besiberani

Pemutaran "The King and the Mockingbird" khusus untuk siswa Sekolah Kembang kelas 4 & 5, Alteraksi #1, 6 Agustus 2018 | © Besiberani
Senin, 6 Agustus, 14:25
setelah pemutaran The King and the Mockingbird
Sesi Pemutaran Khusus Siswa Sekolah Kembang
​
Untuk film animasi klasik ini, kami bekerjasama dengan Sekolah Kembang membuat pemutaran khusus bagi siswa-siswanya, yang setelah itu diisi dengan sesi ngobrol santai. Sesi ini diikuti oleh 38 orang siswa yang didampingi 5 orang guru. Di luar perkiraan, kebanyakan siswa menikmati animasi klasik ini, yang dalam ukuran kebanyakan film animasi sekarang terbilang cukup lambat. Mereka tidak masalah dengan sejumlah hal yang memang tidak terlalu dijelas-jelaskan dalam cerita dan mengisinya dengan bayangan mereka sendiri.

Dialog setelah pemutaran "The King and the Mockingbird" bersama Akademi Samali, Alteraksi #1, 8 Agustus 2018 | © Besiberani

Dialog setelah pemutaran "The King and the Mockingbird" bersama Akademi Samali, Alteraksi #1, 8 Agustus 2018 | © Besiberani
Rabu, 8 Agustus, 14:25
setelah pemutaran The King and the Mockingbird
Bersama Akademi Samali
​
Dalam rangka mengapresiasi The King and the Mockingbird, animasi klasik Prancis karya Paul Grimault yang telah menginspirasi banyak animator, termasuk Hayao Miyazaki dan Isao Takahata, tokoh utama Studio Ghibli ini, kami mengundang Akademi Samali, komunitas komik dan ilustrator di Jakarta, untuk mengelola Dialog. Dimoderatori oleh Muhammad Fahmi (komikus, ilustrator, dan pegiat Akademi Samali), Dialog menampilkan pembicara Dedih Nur Fajar Paksi (pengajar videografi di Politeknik Negeri Media Kreatif) dan Balya Kretarta (editor video). Mereka membicarakan aspek-aspek menarik dari animasi ini yang penting dalam perkembangan animasi dunia.

Kegiatan Tukar Pandang setelah pemutaran "Hidden Figures", Alteraksi #1, 7 Agustus 2018 | © Besiberani

Kegiatan Tukar Pandang setelah pemutaran "Hidden Figures", Alteraksi #1, 7 Agustus 2018 | © Besiberani

Karya 'graphic recorder' Agah Nugraha dalam Tukar Pandang, Alteraksi #1 | © Besiberani

Kegiatan Tukar Pandang setelah pemutaran "Hidden Figures", Alteraksi #1, 7 Agustus 2018 | © Besiberani
Selasa, 7 Agustus, 17:00
setelah pemutaran Hidden Figures
​