top of page

AGENDA LALU

ALTERAKSI #3

9-15 Agustus 2019

ESAS dan KINEFORUM, Jakarta

“Tidak ada manusia yang sempurna”. Dalam relasi orangtua dan anak, frase itu dapat diartikan bahwa “tidak ada anak yang sempurna”. Namun, juga bisa berarti “tidak ada orangtua yang sempurna”. Lepas dari ketidaksempurnaan masing-masing, keluarga (sepatutnya) adalah tempat di mana kita diterima, meski juga tak jarang kita menguji penerimaan tersebut.

​

Alteraksi #3 berisi aneka rupa keluarga keluarga serba tak sempurna semacam itu. Baik keluarga yang lengkap tapi harap-harap cemas menghadapi sekian tuntutan, segenap harapan, dan upaya pemenuhan diri. Juga keluarga seadanya yang mati-matian mempertahankan diri. Setiap keluarga berusaha sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya, walau tak semua cerita berakhir manis.

​

Menghadirkan 2 film panjang dan 2 film pendek, Alteraksi #3 diadakan di Jakarta: Empu Sendok Arts Station (ESAS) pada 9 Agustus 2019 dan KINEFORUM pada 12-15 Agustus 2019. Setiap film dalam program ini disambung dengan beragam kegiatan interaktif penonton: Lontar Suara dan Tukar Pandang. Selama 5 hari, dalam 5 slot pemutaran di 2 lokasi pemutaran, Alteraksi #3 diikuti oleh 78 orang penonton yang seluruhnya turut mengikuti kegiatan interaktif setelah pemutaran.

FILM PENDEK INDONESIA

+ TUKAR PANDANG
 

Jumat, 9 Agustus 2019, 18:30
di [ESAS]


Senin, 12 Agustus 2019, 19:00

Rabu, 14 Agustus 2019, 19:00
di KINEFORUM

BABA8_edited.png

Baba
Brandon Hetarie, 2018, 23 menit

KDHM 03_edited.jpg

Kisah di Hari Minggu
Adi Marsono, 2017, 8 menit

FILM PANJANG + LONTAR SUARA

eltern1.jpg

Eltern

Robert Thalheim, 2013, 90 menit

​

Selasa, 13 Agustus 2019, 19:00

di KINEFORUM

checkers1.jpg

How to Win at Checkers (Every Time)

Josh Kim, 2015, 80 menit

​

Kamis, 15 Agustus 2019, 19:00

di KINEFORUM

Selasa, 13 Agustus 2019, 19.00, KINEFORUM

setelah pemutaran Eltern 


Selepas penayangan film Eltern, kami meminta penonton untuk mengisi kartu Lontar Suara dan berbagi mengenai harapan orangtua yang tidak mau/bisa mereka turuti. Satu per satu penonton memperkenalkan diri dan mengungkapkan jawaban mereka kepada penonton lain.

​

Variasi jawaban mereka dapat disimak dalam beberapa foto dalam galeri, di sebelah kiri teks ini.

Kamis, 15 Agustus 2019, 19.00, KINEFORUM

setelah pemutaran How to Win at Checkers (Every Time)

​

Setelah pemutaran How to Win at Checkers (Every Time), kami mengajak penonton untuk berbagi sebuah momen berharga bersama keluarganya di masa kecil. Setelah menuliskan jawaban pada kartu Lontar Suara, masing-masing penonton mengungkapkan jawaban mereka kepada penonton lain. Kami juga menanyakan hal yang sama kepada sutradara film secara daring, dan dia mengirimkan ceritanya dalam sebuah video pendek. 
​
Variasi jawaban beberapa penonton, serta video pendek dari Josh Kim, bisa dilihat di galeri, di sebelah kiri teks ini.
Kamis, 1 November, 18.00, KINEFORUM

setelah pemutaran Pulang Tanpa Alamat dan Sowan

​

Dalam Tukar Pandang ini, kedua film

pendek, Pulang Tanpa Alamat dan Sowan, dijadikan pemantik diskusi sosial. Awalnya, penonton yang dibagi dalam dua kelompok diajak mengidentifikasi kejadian-kejadian yang tak diduga karakter dalam kedua film itu. Mereka juga diminta menunjukkan tanda-tandanya yang mereka sadari sebagai penonton. Setelah itu, penonton diajak menyebutkan apa saja skenario terburuk yang menurut mereka bisa terjadi pada 2019. Dua di antaranya: konflik sosial—dengan berbagai variasinya—akibat tegangan dua kubu dan sampah makanan akibat berkembangnya aplikasi pesan-antar. Masing-masing penonton kemudian membahas tindakan apa saja yang bisa dilakukan secara individu maupun kolektif untuk mencegah konflik tersebut. Proses Tukar Pandang kali ini didokumentasikan oleh fotografer Agung “Abe” Natanael.

Sabtu, 3 November, 15:00, KINEFORUM

setelah pemutaran Land of Mine

​

Ketegangan menonton Land of Mine sebagai pengalaman bersama penonton diolah dalam Tukar Pandang untuk membicarakan kesalahan dan langkah yang perlu ditempuh untuk memperbaikinya. Dibagi dalam dua kelompok, para penonton diajak mengingat kembali karakter-karakter dalam film yang berkesan bagi mereka. Selain itu, mereka diminta untuk mengingat kembali siapa orang yang bisa diandalkan dalam hidup mereka. Sesi Tukar Pandang kemudian membahas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan masing-masing penonton dan apa yang sekarang bisa mereka lakukan untuk memperbaikinya. Tukar Pandang kali ini didokumentasikan secara visual oleh Agah Nugraha, yang secara menarik merekam salah satu bagian prosesnya.
Senin, 5 November, 17.30, Estubizi

setelah pemutaran Pulang Tanpa Alamat dan Sowan

​

Seperti yang dilakukan di Kineforum, Tukar Pandang di Estubizi ini menjadikan kedua film pendek, Pulang Tanpa Alamat dan Sowan, sebagai pemantik bagi diskusi sosial mengenai potensi konflik pada 2019. Awalnya, para penonton diajak berkenalan dan menceritakan perasaan mereka mengenai kedua film pendek tersebut. Lalu, mereka diajak mengidentifikasi kejadian-kejadian yang tak diduga oleh karakter dalam film, juga menyebutkan tanda-tanda yang bisa mereka lihat. Pertanyaan kemudian dialihkan untuk membahas konflik apa saja yang mungkin terjadi pada 2019. Masing-masing penonton diajak memikirkan kegiatan-kegiatan apa saja yang bisa dilakukan secara individu dan kolektif untuk mencegah konflik tersebut. Ide-ide mereka beragam, dari lebih sering mengadakan kegiatan kumpul bareng, nonton bareng, donasi bareng, sampai bikin film-film bertema sosial. Ada pula ide memindahkan ibukota ke Kalimantan, bikin gerakan anti-radikalisme, penghapusan keterangan agama di KTP, peningkatan kualitas guru dan sekolah, sampai bikin mesin waktu agar bisa mengantisipasi masa depan. 

MITRA PENYELENGGARA

Logo Estubizi - Putih.png
#IFI LOGO Standard.png
DFI copy.png
danishembassy copy.jpg
bottom of page